Cara Gampang Membaca Kitab Kuning Berdasarkan Para Pakar

Membaca kitab kuning bukanlah suatu hak yang mudah, terutama bagi seseorang yang sama sekali awam dalam mengenal goresan pena arab. Namun, berdasarkan beberapa pakar kitab kuning, intinya untuk sanggup membaca kitab kunig dengan mudah, ada beberapa langkah serta cara yang harus ditempuh biar sanggup membaca kitab kuning dengan mudah.
Membaca kitab kuning bukanlah suatu hak yang gampang Cara Praktis Membaca Kitab Kuning Menurut Para Pakar

"La Tarum Ilman Watatrukatta'ab" Apakah teman-teman pernah mendengar atau mengetahui sebuah syair dalam kitab imrithi ini? Kitab Imrithi merupakan salah satu kitab yang didalamnya membahas literatur cara memahami ilmu nahwu dalam memahami makna goresan pena arab.

Sebenarnya sajak yang saya tuliskan diatas ialah salah satu kunci utama bagi Anda yang ingin mahir dalam membaca kitab kuning. Sajak diatas mempunyai arti "Jangan kamu berharap mendapat sebuah ilmu, bila kamu tak ingin berjuang keras".

Dari arti sebuah sajak dalam kitab Imrithi tersebut, sanggup kita ketahui bahwa bila seseorang mengharapkan suatu pengetahuan dalam hal apapun, maka hal pertama yang harus ditempuh ialah sebuah usaha dan pengorbanan.

Baca: Sejarah berdirinya ponpes Nurul Hidayah Mojokerto

Maka dari itu, sebelum kita membahas sebuah langkah atau cara gampang dalam membaca serta memahami kitab kuning mari kita luruskan niat serta tujuan kita dalam mencari Ilmu.

Pengertian Kitab Kuning


Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kitab kuning? apakah sebuah kitab yang memilki sampul warna kuning? atau sebuah kitab yang ditulis dengan tinta kuning?

Kitab kuning pada umumnya ialah sebuah kitab yang mempunyai ciri khas tersendiri dimana didalamnya memakai lembaran-lembaran yang tersusun oleh kertas-kertas kuning. Makara mulai pada ketika ini jangan hingga ada yang memilki anggapan bahwa kitab kuning ialah sebuah kitab kuno yang bermetamorfosis kunig sebab lamanya waktu ia disimpan.

Kitab Gundul

Kitab kuning juga memilki beberapa ciri khas, diantaranya ialah semua goresan pena yang ditulis pada kitab kuning merupakan karakter arab tanpa sentuhan harakat sedikitpun. Sehingga beberapa orang menyebutnya dengan julukan kitab gundul. Hal ini dikarenakan tidak adanya harokat pada karakter arab didalamnya.


Kitab Gondrong

Kitab kuning juga mempunyai sebutan kitab gondrong, sekilas memang terdengar aneh. Karena diatas sudah mempunyai sebutan dengan kitab gungul namun kali ini ialah kitab gondrong.

Inilah keunikan dunia pesantren yang secara tidak sengaja membuat sebuah sebutan klasik terhadapa segala benda maupun kejadian yang terjadi disekelilingnya.

Lalu, apa pengertian dari kitab gondrong itu sendiri?

Kitab gondrong ialah sebuah kitab yang menunjukkan harakat serta makna pada setiap kalimat arab yang terkandung didalamnya, maka dengan inilah kitab tersebut dikategorikan pada sebutan gondrong.

Baca: Cara menulis blog biar menghasilkan uang

Cara Membaca Kitab Kuning Menurut Para Santri

Kenapa saya menyebabkan santri menjadi narasumber disini? Karena tanpa Anda sadari para santri juga mempunyai sebuah keahlian dalam memahami serta membaca kitab kuning. Dalam pengalaman saya sendiri, saya sempat beberapa kali menjumpai seorang santri yang kurang lebih berumur 18 tahun, dan mereka sudah sangat mahir dalam membaca serta menjelaskan semua maksud dari sebuah susunan kalimat pada kitab kuning berdasarkan kaidah-kaidahnya.

Nah, pada beberapa kesempatan tersebut, ada beberapa poin yang sanggup saya ambil kesimpulan terkait bagaimana kita sanggup membaca kitab kuning dengan mudah. Diantaranya adalah:

Musyawarah Atau Syawir

Didalam dunia pesantren, ada sebuah istilah yang disebut dengan syawir, syawir ini ialah sebuah kata singkat yang diambil dari istilah musyawaroh. Dalam segi bahasa syawir mempunyai arti orang yang bermusyawarah.

Dalam pesantren acara musyawarah ialah sebuah kewajiban bagi para santri yang sudah mulai mengkaji ilmu sastra kitab kuning terutama ilmu nahwu dan ilmu shorof. Dalam acara ini banyak sekali sebuah manfaat yang dihasilkan salah satunya ialah memperkuat pemahaman membaca kitab kuning.

Dalam prakteknya, syawir dilaksanakan pada sebuah majelis yang terdiri atas beberapa orang dan pada setiap pertemuan ada sebuah tema yang dibahas pada majelis itu menyerupai masalah-masalah fiqih dan lain-lain, disinilah para santri beradu argumen perihal banyak sekali permasalahan dengan mengggunakan sebuah ta'bir yang diambil dari banyak sekali kitab kuning.

Dalam musyawarah ada sebuah penerapan khas yakni musyawarah dipimpin oleh penaskhih, juprn dan pembagi.

Penaskhih ialah seorang guru yang bertugas sebagai penengah sekaligus memberi keputusan dan tanggapan dalam musyawarah.

Jupen ialah abreviasi dari juru penerang. Juru penerang disini ialah seorang santri yang memimpin berjalannya musyawarah sekaligus sebagai pembawa tema dari permasalahan yang akan dibahas pada acara tersebut.

Pembagi ialah seorang santri yang bertugas membagi atau menunjuk pada para anggota syawir untuk mengeluarkan argumennya, sekaligus menjadi penengah dalam musyawarah. Disamping itu pembagi juga berhak untuk melimpahkan sebuah permasalahan kepada penaskhih pada acara musyawarah.

Ketiga orang tersebutlah yang memandu berjalannya musyawarah sehingga pemahaman seorang santri terhadap sastra arab pada kitab kuning sanggup berjalan secara baik.

Baca: Hukum Penghasilan Besar Dari Google Adsense

Menghafal Kaidah Ilmu Nahwu

Memahami kalimat yang tidak berharakat dan tidak mempunyai terjemah makna ialah sebuah hal yang sulit. Dalam memahami maksud dan arti dari kalimat-kalimat pada kitab kuning tentunya ada sebuah kaidah-kaidah yang harus dipahami.

Ilmu nahwu ialah salah satu ilmu alat yang wajib di,kuasai oleh siapapun yang ingin sanggup membaca kitab kuning. Hal ini mutlak. Karena tanpa adanya sebuah penguasaan ilmu nahwu tidak mungkin seseorang sanggup membaca goresan pena arab bahkan mengetahui maksud dan artinya.

Adapun ilmu nahwu mempunyai sebuah kaidah-kaidah dasar berupa teori atau rumus dalam menangkap contoh kalimat arab menyerupai kaidah I'rab, Kalam dan lain-lain. Beberapa kaidah tersebut harus dihafalkan terlebih dahulu apabila ingin menari sebuah arti dari kalimat aarab pada kitab kuning.

Dengan hafalan ini, seorang pembaca kitab kuning akan dengan gampang menerapkan teori-teori nahwu yang secara lansung bekerjasama dengan syiakhul kalam.

Belajar Dan Berdo'a

Yang tidak kalah pentingnya dari kedua hal diatas ialah berguru dan berdo'a. Terus berguru ialah suatu hal yang mutlak harus dilakukan bila kita ingin berhasil dalam segala bidang. Sedangkan berdo'a ialah sebuah wasilah biar segala harapan kita sanggup tercapai.

Bagi teman-teman yang ingin mengetahui lebih lanjut, sanggup dengan melalui video berikut:


Kesimpulan

Dalam mempelajari ilmu nahwu dan shorof ada beberapa mitos atau opini yang didalamnya terdapat banyak sekali macam cobaan dan ujian. Maka dari itu banyak para santri yang ketika sudah keluar sehabis menempuh pendidikan, mereka tidak sanggup membaca kitab sama sekali, jangankan kitab kuning, kitab gondrongpun bagi mereka sangatlah sulit untuk dibaca.

Maka dari itu teman-teman, bila Anda ingin dengan gampang membaca kitab kuning haruslah ada sebuah usaha dan pengorbanan disertai do'a.

Saya rasa cukup sekian ulasan saya mengenai bagaimana cara gampang membaca kitab kuning, Semoga ada guna dan manfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel