Pengertian Kalimat Fiil Lengkap Beserta Tanda-Tandanya
Pengertian kalimat fiil beserta gejala kalimat fiil - Bagi kalangan pelajar terutama yang mempelajari ilmu nahwu, mengetahui kalimat fiil beserta gejala kalimat fiil yakni sebuah hal dasar yang harus dipahami. Kalimat fiil yakni kata kerja, maka berbeda dengan kalimat isim yang merupakan sebuah kata benda. Kalimat fiil mempunyai pegertian dan gejala yang akan saya jelaskan pada artikel kali ini.
Kalimat Fiil didalam kitab jurumiyah juz satu dan dua menjelaskan, kalimat fiil yakni sebuah kalimat yang sanggup (dapat) memperlihatkan arti dengan dirinya sendiri dengan disertai oleh kalimat lain, kalimat fi'il juga memperlihatkan arti dengan memperlihatkan tiga zaman, yakni:
1. Zaman Madhi yakni zaman yang sudah berlalu
2. Zaman Khal yakni zaman sekarang
3. Zaman Mustaqbal yakni zaman yang akan datang
Dengan ini maka sanggup diketahui bahwa kalimat fiil hanya sanggup memperlihatkan arti apabila sudah disertai dengan kalimat lain. Jadi, apabila kalimat fiil bangun sendiri tanpa disertai oleh kalimat lain, maka tidak sanggup difahami, disamping itu, hal tersebut tidak sesuai dengan pengertian kalimat fi'il.
Karena kalimat fiil yakni kata kerja, maka kalimat fiil selalu disertai dengan susunan fa'il (orang yang mengerjakan) dan maf'ul (orang yang dikerjai). Untuk mengetahui bagaimana kalimat fi'il, maka kita harus mengetahui perihal gejala kalimat fiil terlebih dahulu.
Adapun gejala kalimat fi'il terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa kitab nahwu, menyerupai jurumiyah berbeda dengan imrithi kemudian kitab al-fiyah dan lain-lain. Namun pada artikel ini saya kan menjelaskan gejala kalimat fiil dari keterangan kitab nahwu jurumiyah yang gampang dipahami bagi kalangan umum.
Salah satu tanda kalimat fiil yakni "Qod". Qod dalam arti taukid, apabila qod terdapat pada sebuah awlan kalimat, maka kalimat sehabis qod tersebutlah yang dinamakan kalimat fiil. Lafad Qod memperlihatkan makna zaman mustaqbal yaitu zaman yang akan tiba dan Zaman Madhi yakni zaman yang sudah berlalu
Salah satu tanda dari kalimat fiil yakni abjad sin, abjad sin disini yakni memperlihatkan sebuah arti zaman istiqbal yakni zaman yang akan datang, menyerupai pola lafadz sayaqulu zaidun, maka arti dari kalimat tersebut artinya yakni zaid akan berbicara.
Kata "akan" inilah yang dimaksud dengan zaman istiqbal, dari pola diatas kata yaqulu yakni salah satu pola dari kalimat fi'il dengan tanda abjad sin.
Dari keterangan yang sudah saya jelaskan diatas, sanggup diketahui bahwa kalimat fiil merupakan sebuah kalimat yang tidak sanggup memperlihatkan arti dengan dirinya sendiri kecuali dengan disertai oleh kalimat lain, kalimat fi'il juga mempunyai tiga zaman, yakni: zaman madhi, zaman mustaqbal, dan zaman hal.
Demikian teman-teman ulasan saya mengenai pengertian kalimat fiil dan gejala dari kalimat fiil, supaya sanggup bermanfaat...
Pengerian Kalimat Fiil
Kalimat Fiil didalam kitab jurumiyah juz satu dan dua menjelaskan, kalimat fiil yakni sebuah kalimat yang sanggup (dapat) memperlihatkan arti dengan dirinya sendiri dengan disertai oleh kalimat lain, kalimat fi'il juga memperlihatkan arti dengan memperlihatkan tiga zaman, yakni:
1. Zaman Madhi yakni zaman yang sudah berlalu
2. Zaman Khal yakni zaman sekarang
3. Zaman Mustaqbal yakni zaman yang akan datang
Dengan ini maka sanggup diketahui bahwa kalimat fiil hanya sanggup memperlihatkan arti apabila sudah disertai dengan kalimat lain. Jadi, apabila kalimat fiil bangun sendiri tanpa disertai oleh kalimat lain, maka tidak sanggup difahami, disamping itu, hal tersebut tidak sesuai dengan pengertian kalimat fi'il.
Karena kalimat fiil yakni kata kerja, maka kalimat fiil selalu disertai dengan susunan fa'il (orang yang mengerjakan) dan maf'ul (orang yang dikerjai). Untuk mengetahui bagaimana kalimat fi'il, maka kita harus mengetahui perihal gejala kalimat fiil terlebih dahulu.
Tanda-tanda kalimat fiil
Adapun gejala kalimat fi'il terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa kitab nahwu, menyerupai jurumiyah berbeda dengan imrithi kemudian kitab al-fiyah dan lain-lain. Namun pada artikel ini saya kan menjelaskan gejala kalimat fiil dari keterangan kitab nahwu jurumiyah yang gampang dipahami bagi kalangan umum.
Lafad Qod
Salah satu tanda kalimat fiil yakni "Qod". Qod dalam arti taukid, apabila qod terdapat pada sebuah awlan kalimat, maka kalimat sehabis qod tersebutlah yang dinamakan kalimat fiil. Lafad Qod memperlihatkan makna zaman mustaqbal yaitu zaman yang akan tiba dan Zaman Madhi yakni zaman yang sudah berlalu
Huruf Sin
Salah satu tanda dari kalimat fiil yakni abjad sin, abjad sin disini yakni memperlihatkan sebuah arti zaman istiqbal yakni zaman yang akan datang, menyerupai pola lafadz sayaqulu zaidun, maka arti dari kalimat tersebut artinya yakni zaid akan berbicara.
Kata "akan" inilah yang dimaksud dengan zaman istiqbal, dari pola diatas kata yaqulu yakni salah satu pola dari kalimat fi'il dengan tanda abjad sin.
Huruf Saufa
Tanda kalimat fiil berikutnya yakni abjad atau lafad saufa. Lafad saufa juga mempunyai arti sama dengan tanda kalimat fiil abjad sin. Hanya saja ada beberapa perbedaan pada syiakhul kalamnya. Tanda abjad saufa ini juga mempunyai arti zaman mustaqbal yaitu akan yang memperlihatkan arti zaman atau waktu yang akan terjadi.
Contoh kalimat fiil dengan tanda saufa ini menyerupai lafadz saufa yaqumu amrun yang mempunyai arti amr akan berdiri, makna akan disinilah yang mewakili dari yang disebut dengan zaman mustaqbal atau zaman istiqbal. Dengan demikian yaqumu yang asal katanya qoma artinya berdiri, merupakan kalimat fiil/kata kerja dengan tanda berupa lafad saufa.
Ta' Ta'nis
Salah satu tanda dari kalimat fiil yaitu ta' ta'nis yang mati. Ta' ta'nis yang mati yakni abjad ta' yang berasal dari abjad hijaiyah namun mati, maksudnya tidak berharakat. Huruf inilah yang menjadi salah satu tanda dari kalimat fiil.
Pada umumnya, ta' ini disebut dengan ta' dhomir. Yakni ta' yang menujukkan sebuah makna dari fa'il. Fail sudah saya bahas tadi yaitu orang yang melakukan. Dengan ta' yang dimasukkan dalam sebuah kalimat fiil. maka kalimat tersebut memperlihatkan sebuah makna pekerjaan sekaligus orang yang melaksanakan pekerjaan.
Selain fa'il, Maf'ul juga sanggup ditunjukkan dengan dhomir tersebut. Makara dengan imbuhan ta' ta'nis pada sebuah kalimat fi'il, maka sanggup menujukkan seseorang yang dijatuhi pekerjaan tersebut. Seperti pola Dhorobtu Zaidan yang artinya saya memukul Zaid. Dengan kata Tu pada lafad Dhorobtu, sebuah arti fail yang berupa saya akan muncul, dengan demikian tanda kalimat fiil ta' ta'nis menyebabkan dhoroba disebut dengan kalimat fiil, alasannya kemasukkan tanda dari kalimat fiil.
Berdasaran waktu terjadinya kalimat fiil terdiri atas:
Menurut Objek Atau Maf'ul terdiri atas:
Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
Menurut Susunan Huruf:
Macam-macam kalimat Fiil
Berdasaran waktu terjadinya kalimat fiil terdiri atas:
- Fi’il madhi
- Fi’il Mudhari’
- Fi’il Amar
Menurut Objek Atau Maf'ul terdiri atas:
- Fi’il Lazim
- Fil muta’addi
Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
- Fi’il Ma’lum
- Fi’il Majhul
Menurut Susunan Huruf:
- Fi’il Mujarrad
- Fi’il Mazid
Penutup
Dari keterangan yang sudah saya jelaskan diatas, sanggup diketahui bahwa kalimat fiil merupakan sebuah kalimat yang tidak sanggup memperlihatkan arti dengan dirinya sendiri kecuali dengan disertai oleh kalimat lain, kalimat fi'il juga mempunyai tiga zaman, yakni: zaman madhi, zaman mustaqbal, dan zaman hal.
Demikian teman-teman ulasan saya mengenai pengertian kalimat fiil dan gejala dari kalimat fiil, supaya sanggup bermanfaat...