Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat Dan Strukurnya

Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat – Pada kesempatan kali ini akan memperlihatkan sebuah referensi teks eksplanasi singkat mengenai budaya, sesungguhnya banyak sekali teks eksplanasi yang mengacu pada budaya, peristiwa alam, sosial kemiskinan dan lain-lain. Namun sebelumnya mari kita membahas sedikit apa sesungguhnya tujuan dari teks eksplanasi itu sendiri khuusunya dalam kebudayaan.
 Pada kesempatan kali ini  akan memperlihatkan sebuah referensi teks eksplanasi singk Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat dan Strukurnya


Adapun tujuan sesungguhnya teks eksplanasi ialah menjelaskan sebuah fenomena mengapa sanggup hingga sanggup terjadi dengan mengupas alasannya ialah musabab serta jawaban dari insiden tersebut dengan teks yang singkat dan padat.

Baca: Faktor Penting SEO bagi Perusahaan

Tujuan Teks eksplanasi singkat


Dengan memakai teks eksplanasi yang singkat, dibutuhkan pada balasannya sebuah fenomena yang terjadi tersebut tidak semata-mata menjadi materi bicaraan ataupun materi tontonan yang hanya dipandang sekelebat mata saja. Namun seharusnya fenomena kejedian sosial budaya tersebut sanggup memeberikan sebuah pelajaran dan menyerupai atau referensi bagi semua orang.

Maka dengan demikian teks eksplanasi yang sanggup dijadikan referensi merupakan sebuah teks atau rangkaian kalimat yang didalamnya mengandung sebuah pola sebab musabab serta jawaban bagaiaman insiden atau fenomena tersebut sanggup terjadi.

Baca: 12 Manfaat Bawang Hitam Bagi Penderita Penyakit Kronis

Contoh teks eksplanasi singkat budaya


Nah disini kami berikan referensi teks eksplanasi sosial singkat beserta strukturnya mengenai budaya ruwatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa.

Contoh teks eksplanasi

Indonesia merupakan negara yang sangat bersahabat dengan kebudayaan tradisional penduduknya, salah satu budaya yang hingga ketika ini menjadi tradisi wajib ialah ruwatan desa. Bududaya ruwatan desa bagi masyarakat Indonesia ialah salah satu budaya sakral yang harus dilakukan. Salah satunya masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa selain percaya pada Tuhan, mereka juga percaya pada roh-roh leluhur dan kekuatan magis yang terdapat pada alam sekitar maupun bendabenda pusaka yang dimiliki. Kekuatan magis yang terkandung pada alam sekitar dan benda-benda pusaka tersebut diyakini sanggup memperlihatkan keseimbangan dan keselamatan hidup.

Untuk menjaga kekuatan magis dan daya supranatural dari alam sekitar dan benda-benda pusaka tersebut maka mereka melakukan upacara ritual. Upacara ini bersifat religius magis yang dalam pelaksanaannya mempunyai syarat ketat dan harus dipenuhi oleh masyarakat yang mempunyai hajat dan ritual dari upacara tersebut. Menurut Koentjaraningrat (1984) upacara yang dianggap keramat mempunyai empat wujud pokok yaitu: (1) wujud yang bersifat fisik yang tampak dalam wujud sesaji, pakaian, pelaku upacara dan perlengkapan lain yang menyertai prosesi upacara, (2) sikap pemeran upacara (3) wujud konkret, maksudnya dalam setiap upacara moral terdapat sikap terhadap benda atau materi yang mengandung harapan, inspirasi atau makna pesan tertentu yang disampaikan masyarakat. Sedangkan wujud yang ke (4) ialah nilai budaya yaitu gagasan-gagasan atau ide-ide yang tertanam dalam jiwa insan semenjak dini dalam  dalam proses sosialisasi dan menjadi landasan bagi kelangsungan hidup.

Sistem upacara keagamaan mengandung empat komponen pokok atau utama yang harus ada dalam rangkaian upacara yaitu: (1) daerah pelaksanaan  upacara, (2) ketika atau waktu pelaksanaan upacara (3) benda-benda pusaka danperlengkapan alat-alat upacara dan (4) orang-orang yang bertindak sebagai yang melakukan upacara (Koentjaraningrat, 1985). 

Selain empat komponen utama tersebut di atas dalam upacara moral terdapat juga kombinasi dari banyak sekali macam unsur seperti: berdoa, bersujud, bersaji, berkorban, makan bersama, menari, menyanyi, berprosesi, berseni, berpuasa, bertapa bersemedi(Koentjaraningat, 1985:240).

Berdasarkan dari uraian di atas, unsur-unsur yang terdapat dalam Prosesi Ritual Ruwatan Potong Rambut Gembel ialah (1) bersesaji, (2) berkorban, (3) berdoa, (4) makan bersama, (5) berpawai. Bersesaji atau Sajen ialah memperlihatkan sajian berupa makanan, minuman dan perlengkapannya pada
benda-benda pusaka atau tempat-tempat yang dianggap keramat untuk mendapat keselamatan dan kekuatan magis dari benda-benda pusaka atau roh-roh leluhur yang terdapat di tempat-tempat yang dianggap keramat.

Berkorban ialah memohon keselamatan,kebahagiaan, rahmat dari Tuhan dan roh para leluhur yang terdapat dalam benda-benda pusaka. Sedangkan makan bersama ialah salah satu wujud dari penyatuan kekuatan magis dari roh para leluhur dengan pelaku upacara dari masyarakat sekitar lokasi upacara.

Berpawai ialah membawa bendabenda pusaka, sesaji mengelilingi daerah upacara dengan maksud biar kekuatan magis yang terkandung dalam benda-benda pusaka dan sesaji tersebut sanggup memancar dan memperlihatkan efek baik serta keselamatan pada masyarakat dan tempat-tempat yang dilalui pawai.

Berpuasa ialah tidak makan dan minum dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk membersihkan diri dan menguatkan batin, yang terakhir ialah bersemedi yaitu mengkonsentrasikan jiwa dan perasaan pada satu titik untuk mendapat makna kehidupan yang sanggup dipakai untuk memperlihatkan ketenteraman pada masyarakat.


Di balik pelaksanaan Prosesi Ritual Ruwatan Potong Rambut Gembel tersebut apabila dikaji lebih dalam, mengandung banyak makna simbolis. Makna tersebut sanggup diungkap dari banyak sekali perlengkapan upacara (uba rampe), hingga dengan doa-doa,sesaji-sesaji yang dipergunakan dalam upacara tersebut. Bahkan sikap yang ditujukan oleh pelaku upacara itupun mempunyai makna simbolis

Interpretasi


Seharusnya di Indonesia perlu ada sebuah kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sehingga budaya yang ada di Indonesia tetap terjaga. Jika kita ingin menjaga kelestarian budaya, perlu ada rasa cinta terhadapa budaya yang harus dimiliki oleh individu masing-masing semenjak dini. Sifat cinta terhadapa budaya tanah air dan kesenian perlu ditandaskan biar kebudayaan tetap lestari.

Baca: Cara Praktis membaca kitab kuning berdasarkan para santri

Pernyataan Umum


Kebudayaan ialah fenomena sosial yang sangat bersahabat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Indonesia mempunyai banyak sekali macam kebudayaan yang harus dilestarikan oleh semua elemen masyarakat Indonesia.

Kebudayaan merupakan tanda lahiriah suatu negara, lantaran seluruh negara mempunyai budaya yang berbeda-beda. Hal ini terbentuk oleh sebuah iman lapisan masyarakat yang balasannya menjadi sebuah panutan dan tradisi umum masyarakat wilayah tersebut.

Urutan Sebab Akibat


Salah satu faktor yang mendasari dalam  terjadinya kritis budaya di Indonesia yaitu kurangnya kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya. Perubahan pola pikir serta perkembangan zaman merupakan salah satu hambatan yang harus dihadapi.

Kritis akan kebudayaan dan tradisi akan menjadikan sebuah kelunturan kegiatan budaya moral istiadat pada sebuah wilayah kebudayaan Indonesia.

Baca: Tempat Fenomenal Mojokerto Yang Harus Anda Kunjungi

Interpretasi


Sehingga kritis kebudayaan merupakan dilema besar yang harus segera ditangani dan diatasi oleh masyarakat dan pemerintah. Salah satunya dengan membuat sebuah kolaborasi dalam rangka menjaga keutuhan budaya sosial masyarakat di seluruh Indonesia..

Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, maka kritis akan kebudayaan sosial akan sanggup teratasi.

Demikian contoh teks eksplanasi singkat budaya dan strukturnya yang sanggup saya bagikan, semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel