Seni Beladiri Pencak Silat: Dibalik Gerak Seni Yang Indah Terdapat Teknik Beladiri Yang Mematikan
Indonesia merupakan negeri yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam. Semua budaya itu turun temurun diwariskan dari para leluhur negeri untuk para penerus negeri ini.
Salah satu budaya warisan leluhur orisinil indonesia yang wajib kita lestarikan yaitu seni beladiri pencak silat.
Pencak silat yaitu sebuah ilmu seni beladiri yang menggabungkan beberapa unsur. Yaitu unsur seni, unsur bela diri dan unsur spiritual.
Source: Mahesa.id |
Bukti cinta dan kasih sayang para leluhur kepada anak cucunya
Menurut dongeng para orang bau tanah dan para jawara silat terdahulu, gerakan pencak silat itu menggandakan gerakan binatang yang sedang bertarung dan mencari mangsa. Maka dari itu tidak heran bila ada istilah jurus silat harimau, jurus silat bangau, jurus silat monyet dan lain sebagainya.
Sudah niscaya ilmu beladiri ini tergantung dari pemakainya digunakan untuk tujuan apa. Kalau digunakan oleh orang baik, pencak silat bisa jadi membawa kebaikan. Kalau digunakan orang jahat, pencak silat bisa membawa malapetaka.
Pada dasarnya ilmu beladiri pencak silat itu untuk membela diri dari orang jahat, membantu orang yang lemah dan melawan ketidakadilan. Karena nenek moyang kita dulu membuat ilmu beladiri pencak silat ini untuk tujuan membela diri.
Yaa pada pada dasarnya untuk berbuat kebaikan. Menegakkan kebenaran dan membasmi kejahatan. Kaprikornus apabila bertemu dengan orang jahat dan ia jago silat jangan disalahkan pencak silatnya, jangan diklaim bila pencak silat yaitu ilmu beladiri untuk para penjahat. Anggapan ini sangatlah tidak benar.
Nenek moyang kita itu dulu sangat sayang kepada kita anak cucunya. Dia ingin terus bisa melindungi anak cucunya dari ancaman orang jahat. Akhirnya nenek moyang kita membuat sebuah ilmu beladiri yang menggabungkan kecepatan, kekuatan, teknik yang mematikan dipadukan dengan ilmu olah batin atau spiritual.
Kenapa nenek moyang kita membuat ilmu beladiri pencak silat?
Karena nenek moyang kita sadar mereka hanya insan biasa yang suatu ketika akan mati dan tidak bisa terus melindungi anak cucunya. Dengan begitu nenek moyang kita membuat ilmu beladiri ini untuk dipelajari semoga kita anak cucunya bisa melindungi dirinya sendiri. Kaprikornus secara tidak pribadi kita selalu dilindungi oleh nenek moyang kita dengan ilmu beladiri yang turun temurun diwariskan.
spiritual dan tawakal kepada dewa yang maha kuasa
Dalam beladiri pencak silat badan kita dilatih untuk menjadi kuat, lincah, cepat dan tangkas dalam aneka macam situasi.
Kita juga diajarkan teknik-teknik bantingan, kuncian, patahan yang mematikan. Latihan demi latihan dalam situasi yang berat dengan rentan waktu bertahun-tahun membuat badan terasah dengan baik.
Di dalam pencak silat juga mengandalkan kecerdasan seseorang. Dalam situasi tertentu ada beberapa teknik belakang layar yang dihentikan digunakan kepada teman sendiri untuk latihan alasannya yaitu sangat berbahaya.
Di Dalam pencak silat juga terdapat aspek spiritual yang kental. Meyakini adanya tuhan, membawa nama dewa dalam segala situasi dan kepasrahan sepenuhnya kepada dewa yaitu jalan hidup pendekar.
“Laa gholiba ila billah”
artinya yaitu tiada kemenangan selain pemberian dari Allah. Segala daya dan upaya semua insan yaitu atas izin Allah.
Dalam jiwa pahlawan ditanam sifat pasrah. Pasrah bukan berarti mengalah dan membisu mendapatkan hantaman. Pasrah berdasarkan pahlawan silat yaitu Jiwa pasrah kepada dewa tapi raga tetap berusaha bertahan atau melawan.
pendekar silat juga diajarkan menjadi seorang yang berani. Berani maju menghadapi tantangan dan berani mengakui kesalahan. Berani menolong yang lemah dan berani membela yang benar.
Berani itu berbeda dengan nekat. Nekat yaitu rasa berani yang berlebih tanpa memperhatikan aspek rasionalitas. Seorang pahlawan diajarkan wacana keberanian tapi tidak diajarkan untuk berbuat nekat.
Ibaratnya begini seorang pahlawan terlatih ia bisa mengalahkan 5 orang yang tidak memiliki disiplin ilmu beladiri. Itu juga dengan kekuatan maksimal.
Tapi ia tidak akan bisa mengalahkan 50 orang walaupun orang itu tidak punya disiplin ilmu beladiri. Bayangkan saja 1 vs 50 itu nekat namanya.
Source: tambahcheese.com |
Pada pada dasarnya hakikat seorang pahlawan atau pesilat yaitu insan biasa. Soal ia bisa melaksanakan sesuatu yang diluar kebijaksanaan atau suatu kemampuan luar biasa itu semua tidak lepas dari izin dewa yang maha kuasa dengan melalui tirakat dan pendekatan kepada dewa yang maha kuasa.
Mungkin segitu saja artikel dari saya wacana hakikat pendekar/pesilat terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel di blog ini dan tunggu artikel terbaru ekopriantoblogs di kesempatan selanjutnya.
Sumber https://www.ekopriantoblogs.top/