Mengenal Kalijodo

sumber gambar: tempo.co

Sejarah berdirinya Kalijodo

Nama Kalijodo yang terletak di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara menjadi materi percakapan menarik ketika ini. Pasalnya tempat tersebut tak usang lagi akan digusur oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempat ini dinilai tidak menunjukkan manfaat sama sekali. Di tempat lokalisasi ini, selain terdapat Pekerja Seks Komersil (PSK), juga dijadikan ladang perjudian.

Ternyata lokalisasi Kalijodo punya nilai sejarah dalam perkembangan kota Jakarta. Dulunya, Kalijodo ialah sebuah lokasi sentral ekonomi yang menghidupkan Jakarta. Asal mula Kalijodo itu sendiri bahwasanya merupakan tempat persinggahan etnis Tionghoa yang mencari gundik atau selir.

Melirik ke beberapa era silam sekitar tahun 1600-an, Jakarta masih populer dengan nama Batavia. Pada masa kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), lebih banyak didominasi penduduk yang ada di sana ialah etnis Tionghoa. 

Masyarakat berlatar belakang etnis Tionghoa ini ialah orang-orang yang melarikan diri dari Manchuria. Wilayah yang dulunya terletak di bersahabat perbatasan Korea Utara dan Rusia ini sedang mengalami perang. Saat melarikan diri ke Batavia, mereka tidak membawa istri, sehingga mereka pun balasannya mencari gundik atau pengganti istri di Batavia.

Dalam proses pencarian gundik, mereka kerap kali bertemu di daerah bantaran sungai. Lalu tempat yang dijadikan dianggap menjadi pertemuan pencarian jodoh dinamakan Kalijodo. Dalam bahasa Jawa artinya “Sungai Bertemunya Jodoh”.

Baca Juga


Penertiban

sumber gambar: liputan6.com

Kalijodo bahwasanya sudah direncanakan untuk ditertibkan semenjak tahun 2014 dengan alasan merupakan jalur hijau. Namun lalu tertunda alasannya ialah menunggu penertiban Waduk Pluit selesai. Setelahnya, Pemprov DKI menerima momentum dengan adanya kecelakaan yang melibatkan Toyota Fortuner sesudah pengemudinya minum minuman keras sepulang dari Kalijodo. Akhirnya pada tanggal 29 Februari 2016, penduduk Kalijodo direlokasi dengan melibatkan 5000 personel Polri, 2500 personel Satpol PP dan 400 personel TNI 

Penertiban berlangsung lancar, dengan penduduk yang mempunyai KTP DKI bersedia dipindahkan ke rusunawa Marunda dan Pulogebang atau dipulangkan ke daerah asal.

sumber:
http://www.idntimes.com/rizal/sejarah-berdirinya-lokalisasi-kalijodo-sejak-era-kolonial-belanda-hingga-sebesar-sekarang
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalijodo

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel