Pengalaman Langsung Pulang Kampung Memakai Bus Hiba Putra
Mudik bagi rakyat indonesia ialah suatu hal yang biasa. Mudik sendiri dapat diartikan juga dengan pulang ke kampung halaman dari tempat ia merantau. Diperantauan orang-orang kebanyakan itu bekerja ataupun study (sekolah, kuliah).
Mudik sendiri biasa terjadi pada ketika hari lebaran ataupun pas hari libur panjang. Libur anak sekolah misalnya. Dengan pulang kampung kita dapat tetap menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang ada di kampung halaman.
Mudik juga dapat dilakukan dengan aneka macam macam cara. Baik memakai transportasi umum ibarat bus, kereta api, kapal bahari atau pesawat. Bisa juga dengan memakai transportasi langsung ibarat kendaraan beroda empat langsung atau sepeda motor.
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika pulang kampung ke wonogiri memakai bus hiba putra. Sebenarnya saya tumben-tumbenan mudik, soalnya saya biasa pulang kampung itu pas lebaran saja.
Mudik sendiri biasa terjadi pada ketika hari lebaran ataupun pas hari libur panjang. Libur anak sekolah misalnya. Dengan pulang kampung kita dapat tetap menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang ada di kampung halaman.
Mudik juga dapat dilakukan dengan aneka macam macam cara. Baik memakai transportasi umum ibarat bus, kereta api, kapal bahari atau pesawat. Bisa juga dengan memakai transportasi langsung ibarat kendaraan beroda empat langsung atau sepeda motor.
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika pulang kampung ke wonogiri memakai bus hiba putra. Sebenarnya saya tumben-tumbenan mudik, soalnya saya biasa pulang kampung itu pas lebaran saja.
Bus hiba putra |
Ok itu ia sedikit pengalaman saya ketika mabuk perjalanan memakai transportasi bus. Agak sedikit memalukan memang tapi mau bagaimana lagi hehe. Itung-itung nyoba-nyoba. Dan ternyata tumbang juga.
Nah kini saya akan sedikit menceritakan bus yang saya naiki ketika pulang kampung kemarin. Saya kemarin memakai bus yang berjulukan hiba putra jurusan bandung-wonogiri. Saya membeli tiket di distributor resminya yang berlokasi di depan pt inti tegalega didekat perempatan jalan moh toha bandung. dengan harga 140.000 per orang.
Naiknya juga dari sana yaitu dari distributor resmi, itu didaerah tegalega itu. Dan pemberhentian terakhirnya yaitu di wonogiri tepatnya di tempat ngadirojo. Dan tersedia juga untuk yang memakai jalur utara atau jalur selatan. Nah bila saya sendiri memakai jalur selatan.
Dari ngadirojo menuju rumah saya harus memakai bus angkutan umum lagi seharga 10.000 menuju kecamatan slogohimo.
Saya sendiri biasa turun di depan kantor kecamatan slogohimo. Dari kantor kecamatan slogohimo menuju rumah saya yang berada di desa sokoboyo saya biasa mengkontak teman saya untuk minta jemput memakai sepeda motor. Tapi pada kali ini saya memakai angkutan ojek seharga 10ribu. alasannya ialah teman saya juga masih pada di perantauan semua.
Kembali ke bus hiba putra, saya tidak akan menceritakan kenapa saya mabuk, mual dan muntah ketika diperjalanan. Itu semua alasannya ialah memang saya ibarat itu dan saya tidak tahan AC. sedangkan bus jurusan bandung-wonogiri kini tidak ada yang non AC. jadi saya tidak dapat menyalahkan busnya hehe.
Bus hiba putra bab dalam |
Bus hiba putra bab dalam |
Bagian sopir |
Lalu membeli tiket bus hiba putra seharga 140.000. Dengan jurusan bandung-wonogiri. Dan pemberhentian terakhir di tempat ngadirojo wonogiri.
Dari ngadirojo wonogiri, saya melanjutkan naik bus angkutan umum menuju kecamatan slogohimo dengan harga 10.000.
Sampai di kecamatan slogohimo kemudian memakai angkudes atau ojek. Saya sendiri biasa memakai ojek seharga 10.000. Kaprikornus total harga semuanya yaitu 163.000. Itu gres harga transportasinya saja. Belum makan dan rokok hehe.
Nah itu ia pengalaman langsung saya ketika pulang kampung ke kampung halaman memakai bus hiba putra. Ada yang mau ikut? Di kampung halaman saya masih asri, dikelilingi pegunungan dan hijaunya pepohonan tidak mengecewakan buat refreshing hehe.
Sumber https://www.ekopriantoblogs.top/