MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK

Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIKBel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK



Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK  

PENGERTIAN BEL LISTRIK
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara).



PENEMU BEL LISTRIK
Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIKBel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK
Joseph Henry
           Joseph Henry (17 Desember 1797 - 13 Mei 1878) adalah seorang ilmuwan Amerika yang menjabat sebagai Sekretaris pertama dari Smithsonian Institution, serta anggota pendiri dari Institut Nasional untuk Promosi Science, prekursor Smithsonian Institution. Ia sangat dihormati selama hidupnya. Sambil membangun elektromagnet, Henry menemukan fenomena elektromagnetik induktansi diri. Dia juga menemukan induktansi independen dari Michael Faraday, meskipun Faraday adalah orang pertama yang mempublikasikan hasil. Henry mengembangkan elektromagnet dalam perangkat praktis. Dia menciptakan prekursor kepada bel listrik (khusus lonceng yang bisa dibunyikan di kejauhan melalui kawat listrik, 1831) dan estafet listrik (1835). Satuan SI induktansi, yang dinamakan henry, untuk menghormatinya. Karya Henry pada relay elektromagnetik adalah dasar dari telegraf listrik praktis, diciptakan oleh Samuel Morse dan Charles Wheatstone secara terpisah.



BAGIAN-BAGIAN BEL LISTRIK

Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK

Bagian-bagian utama bel listrik:
1.         Sebuah magnet listrik
2.       Pemutus arus atau interuptor
3.       Sebuah pelat besi lunak yang dihubungkan dengan pegas  dan pemukul bel

PRINSIP KERJA BEL LISTRIK
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.

Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).

Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.


CARA MEMBUAT BEL LISTRIK SEDERHANA


Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1.         Satu lembar papan kayu (ukuran 30x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
2.       kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11 m).
3.       1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
4.       Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.
5.       Satu batang paku besi 9 inci.
6.       10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat.
7.       Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah.
8.       batang kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm).
9.       Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
10.     Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
11.       Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
12.     Satu buah bel atau lonceng.
13.     Satu pelat besi tipis ukuran 1x15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium)
14.     Satu pelat baja tipis ukuran 1x7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya).
15.     Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu:
1.         Tang (bisa tang lancip atau tumpul).
2.       Palu.
3.       Obeng minus dan plus ukuran kecil.
4.       pisau kecil/pisau lipat.
5.       gunting tumpul (gunting bekas).
6.       solder beserta kawat timahnya.
7.       mistar dan pensil.

CARANYA:

1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.

2. Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).

3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.

4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah.

5. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) pada bagian atas (lihat gambar). Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
6. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut supaya menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
7. Letakan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
Pasang bel/atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan 


Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar dibawah berikut:
Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK


                           Bel  listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya  perubahan energi MEMBUAT BEL LISTRIK ELEKTROMAGNETIK

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel